Aspekpenilaian pementasan drama berkaitan dengan unsur pemain drama antara lain: 1). Pelafalan (Proses, cara, perbuatan melafalkan). 2). Intonasi (ketepatan pengucapan dan irama kalimat dalam dialog dari seorang aktor atau aktris. 3). Mimik (Peniruan gerak-gerik anggota badan dan raut wajah) 4).Pementasan Drama oleh siswa MAN 7 Jakarta pada tahun 2016Kata drama pastinya sudah tidak asing lagi kita dengar. Bahkan semenjak di bangku sekolah kita sudah mempelajari tentang drama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, berlaku, bereaksi, dan sebagainya. Beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang pengertian drama. Menurut Muolton, drama adalah kisah hidup yang digambarkan dalam gerak dan disampaikan langsung dengan tindakan. Sedangkan menurut Balthazar, drama adalah kesenian yang melukiskan sifat manusia dengan gerak. Drama merupakan salah satu jenis genre sastra yang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan karya sastra lainnya seperti puisi, cerpen atau novel. Karena drama merupakan bentuk karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dapat dipentaskan serta dipertontonkan. Benhart juga mendefinisikan drama sebagai suatu karangan dalam prosa yang ditampilkan dengan dialog atau pantomim, suatu cerita yang mengandung konflik dan cerita tersebut dapat dipentaskan di panggung dramatik. Jadi dapat disimpulkan bahwa drama adalah jenis karya sastra yang menceritakan sebuah kisah, watak, tingkah laku manusia lewat peran serta dialog yang ditunjukkan di atas panggung, dan terkandung pesan-pesan drama di sekolahPelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib yang harus ada di setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran sastra, khususnya drama di sekolah bisa dikatakan sampai saat ini hanya terfokus pada aspek kognitif dan pengetahuannya saja. Sehingga para siswa hanya mengetahui teori drama seperti judul naskah, nama dramawan atau unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik drama saja tanpa adanya praktik langsung dari siswa. Padahal dalam pembelajaran, apresiasi drama tidak hanya terfokus kepada aspek kognitif saja, tetapi juga harus melibatkan aspek afektif dan psikomotorik. Karena hal itu, kegiatan apresiasi drama di sekolah masih kurang mendapatkan perhatian. Ada baiknya apabila siswa sudah memahami dan menguasai pengetahuan akan drama, diharapkan siswa dapat mempraktikkan ilmu yang sudah didapatkannya dan mengaplikasikan teori drama dengan cara mementaskan sebuah drama. Drama dapat dipandang dari dua dimensi, yaitu dimensi sastra dan dimensi seni pertunjukan Hasanuddin, 199645. Sebagai bacaan sastra, drama memberikan gambaran cerita melalui dialog-dialog para tokoh yang terkandung di dalamnya. Sedangkan dimensi pertunjukan drama terdiri atas struktur drama yang berisikan dialog-dialog dan drama juga ditulis untuk pementasan. Selain mendapatkan ilmunya, akan ada banyak manfaat yang bisa diambil oleh siswa dari pertunjukan drama yang dilakukan. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat meningkatkan minat siswa pada mempraktikkan pembelajaran dramaTernyata, guru juga bisa membuat pelajaran drama menjadi menyenangkan. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan membuat pementasan drama yang nantinya akan dipentaskan oleh para siswa. Dengan membuat kelompok drama dalam satu kelas menjadi 2 kelompok, maka apabila di dalam satu angkatan terdapat 6 kelas, maka akan ada 12 kelompok yang akan tampil. Bisa juga dengan membuat kelompok-kelompok kecil dalam kelas, sehingga hanya pementasan drama kecil yang dilakukan oleh satu kelas. Dalam mempraktikan pembelajaran drama, selain menerapkan ilmu yang sudah didapat dengan mempraktikannya, ternyata ada juga manfaat lainnya untuk para siswa. Dengan melakukan praktik langsung, mementaskan drama di luar kelas akan membuat proses kreatif siswa dalam memproduksi pementasan drama akan lebih terasa prosesnya. Melalui proses produksi pementasan drama di sekolah, siswa pastinya dapat belajar banyak hal. Seperti siswa belajar bersikap bertanggung jawab. Karena, ketika siswa terlibat langsung dalam memproduksi sebuah pementasan drama, maka siswa akan belajar bertanggung jawab sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing baik di depan panggung maupun di belakang panggung. Siswa juga akan merasa bertanggung jawab dalam proses mensukseskan acara bersama. Di dalam sebuah pementasan drama sangat dibutuhkan kerja sama dan kekompakkan sebuah tim atau kelompok. Dengan begitu, akan menumbuhkan keakraban yang terjalin dengan baik antar para siswa. Selain itu, dalam pementasan drama, siswa akan belajar bagaimana bermain peran dan berakting sesuai dengan peran tokoh yang dimainkan oleh siswa. Para siswa juga akan belajar bagaimana cara menulis naskah atau skenario yang baik dan diminati oleh orang-orang. Para siswa juga akan belajar bagaimana mengerjakan bagian artistik pada panggung, seperti menata panggung juga membuat property panggung. Pada drama juga tidak boleh dilupakan tentang kostum dan tata rias yang nantinya akan digunakan oleh siswa dalam pementasan drama. Dengan pementasan drama pun kita juga bisa mengetahui bakat atau potensi terpendam yang dimiliki siswa. Seperti siswa yang ternyata memiliki bakat acting atau bakat seni pada bagian artistik dan bakat pada bidang tata rias. Pementasan Drama oleh angkatan 30 MAN 7 Jakarta pada tahun 2016Melalui serangkaian proses dalam mementaskan drama, para siswa pun pastinya dapat banyak pelajaran yang bisa mereka ambil dan mendapatkan pengalaman baru bagi mereka. Selain mendapatkan pelajaran teori tentang drama, sekarang mereka bisa mempraktikkan ilmu yang sudah mereka dapatkan. Di dalam prosesnya juga akan menjadikan para siswa memiliki sifat yang rajin, giat, pantang menyerah, bekerja keras serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan jiwa yang bertanggung melakukan praktik langsung yaitu mementaskan drama di sekolah, akan memberikan hiburan tersendiri bagi para siswa dan juga guru karena drama bertujuan sebagai hiburan kepada penonton. Para siswa dapat memperoleh pembelajaran tentang drama secara lebih rinci yang mana akan membuat para siswa menjadi lebih aktif. Dengan begitu, hal ini dapat menjadi nilai plus tersendiri bagi guru bahasa Indonesia yang telah mengadakan pementasan drama. Jadi, yuk praktikkan ilmu yang sudah kita dapatkan.
BacaJuga: Mengenal Apa Itu Drama: Pengertian, Struktur, dan Jenis-Jenisnya. Adegan yang diperagakan di dalam sebuah pementasan ada di dalam naskah. Mulai dari tokoh, karakter, alur cerita, dan juga plot cerita tertulis di dalam sebuah naskah. Nah, kali ini kita akan membahas tentang teknik menulis naskah drama. Simak, yuk!
sumber foto tahun ke berapa ya, negara Indonesia mengalami dampak pandemi COVID-19? Negara kita, Indonesia telah memasuki tahun kedua masa pandemi COVID-19. Hampir dua tahun pula, kita dipaksa untuk beradaptasi dengan gaya hidup baru yang membatasi segala aktivitas sosial kita. Salah satu aktivitas yang tidak dapat kita nikmati lagi selama masa pandemi ini adalah menikmati pertunjukan drama secara langsung. Corona membuat kita terpaksa untuk meredam keinginan melihat pementasan drama secara langsung, seperti yang biasa kita lakukan. Padamnya pementasan drama di Indonesia akibat korona, tak hanya menurunkan kuantitas jumlah adanya pementasan drama, tetapi juga redupnya latihan akting bagi para aktor pemula yang ada di sejumlah sekolah dan universitas. Hal ini termasuk suatu kemunduran dalam bidang kesusastraan, khususnya dalam bidang drama. Jika terlalu larut dengan mandeknya kegiatan drama di berbagai tempat, bukan tidak mungkin bahwa bidang drama di Indonesia akan terus mengalami kemunduran hingga berakibat buruknya kualitas pementasan drama sempat redup, untungnya eksistensi pementasan drama di Indonesia kini telah menunjukkan suatu aktivitas yang membawa sebuah kemajuan baru bagi bidang drama di Indonesia. Insan drama kini telah melakukan inovasi dengan membuat suatu pertunjukan drama melalui pemanfaatan teknologi digital. Pernahkah dari kalian menonton drama secara virtual? Kini, meskipun kita tidak dapat menikmati pementasan drama secara langsung, berkat inovasi yang ada kita dapat menikmati pementasan drama melalui pemanfaatan teknologi digital dengan menggunakan berbagai aplikasi pendukung, seperti Youtube. Berkat inovasi ini, redupnya dunia pementasan drama di Indonesia dapat sedikit kembali bersinar dengan maraknya video pementasan drama yang diunggah oleh berbagai akun di drama melalui teknologi digital bisa kita lakukan dengan cara memanfaatkan berbagai fitur dan layanan digital, misalnya menggunakan aplikasi tayangan video seperti Youtube, Zoom, hingga aplikasi berbayar. Pementasan drama ini ditayangkan di berbagai aplikasi tersebut dalam bentuk video. Pertunjukan tersebut kita bisa saksikan melalui siaran langsung atau konten tayangan yang dapat diputar berulang pembuatan video pementasan drama itu, dilakukan dengan cara melakukan perekaman pementasan yang dilakukan di dalam ruangan pribadi maupun di panggung besar seperti pementasan pada umumnya. Pementasan yang dilakukan di dalam ruangan pribadi dan memiliki luas yang kecil, kita biasa menyebutnya pementasan monolog atau pementasan drama yang dilakukan dengan lebih sedikit orang. Pementasan drama yang dilakukan di atas panggung besar, biasanya dilakukan oleh sekumpulan orang dengan cara melakukan pementasan seperti biasanya, kemudian dilakukan proses perekaman, dan di masa pandemi proses tersebut dilakukan hanya oleh para aktor dan panitia penyelenggara tanpa adanya perekaman pementasan drama dapat dilakukan melalui kamera digital atau kamera ponsel. Ada satu kelebihan dari pementasan drama virtual, yakni bisa dilakukannya pengulangan pada adegan yang dirasa kurang tepat atau kurang bagus. Adegan pengulangan tersebut dapat diedit dengan video-video pementasan lainnya, sehingga video pementasan drama yang sampai ke penonton berisi pementasan dengan adegan terbaik. Setelah dilakukan proses perekaman menggunakan kamera, dapat dilakukan proses editing dengan menambahkan berbagai hal yang diperlukan, seperti membuang adegan yang dirasa kurang bagus atau menambahkan drama virtual yang dilakukan dengan proses perekaman, memungkinkan hasil pementasan drama terbaik yang dapat disajikan ke penonton. Tetapi, dalam proses pementasan drama virtual, bentuk pementasan tidak hanya dalam bentuk video yang telah direkam atau dalam kata lain video tersebut bukan merupakan siaran secara langsung. Pementasan drama virtual juga ada yang disajikan dengan cara melakukan siaran langsung melalui aplikasi Zoom, seperti pertunjukan pementasan drama yang telah dilakukan oleh beberapa universitas. Tetapi, kekurangan dari pementasan siaran langsung yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi seperti Zoom, memiliki kekurangan akibat adanya kendala jaringan pada pihak penonton maupun pihak penyelenggara pementasan. Dalam siaran langsung, memungkinkan terjadinya pemutaran video yang tersendat-sendat akibat buruknya jaringan. Oleh karena itu, sangat jarang diadakan pementasan drama yang dilakukan dengan siaran drama virtual, memungkinkan kita sebagai penonton untuk menyaksikan pertunjukan tersebut kapan pun dan di mana pun. Selain itu, kita juga dapat menyaksikan pementasan tersebut berulang kali. Banyaknya konten video pementasan drama di aplikasi seperti YouTube, juga memungkinkan kita mendapatkan video pementasan drama yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita. Dengan melakukan pencarian menggunakan keyword “Pementasan drama” pada mesin pencari di aplikasi Youtube, kita dapat menemukan banyak konten yang menampilkan pertunjukkan drama dalam berbagai pementasan drama virtual merupakan salah satu bagian dari digitalisasi drama di Indonesia. Digitalisasi drama ini memungkinkan diadakannya berbagai pementasan drama melalui pemanfaatan teknologi digital, yang dapat disaksikan melalui smartphone yang terhubung dengan akses jaringan. Berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam pementasan drama virtual, membuat digitalisasi drama ini banyak mendapatkan apresiasi baik dari para menguntungkan bagi penonton, digitalisasi drama juga dapat menguntungkan para pegiat drama di Indonesia. Pasalnya dengan diadakannya pementasan drama virtual, para penyelenggara pementasan dapat terus membuat pertunjukan di masa pandemi tanpa perlu khawatir akan menimbulkan kerumunan yang berisiko menularkan virus Corona. Kehadiran digitalisasi dalam ini juga dapat dimaknai sebagai pelestarian eksistensi drama di Indonesia. Sehingga, meskipun aktivitas drama di Indonesia dibatasi akibat adanya aturan pembatasan sosial, para pegiat drama tetap bisa menunjukkan eksistensinya dan melakukan latihan untuk pementasan drama drama Indonesia merupakan suatu inovasi dan solusi di tengah pandemi yang menimpa Indonesia. Keberlangsungan dari digitalisasi drama ini dapat terus berjalan bahkan setelah pandemi usai. Pegiat drama Indonesia tetap bisa meneruskan bentuk pementasan drama virtual untuk menjangkau lebih banyak penonton.Misalnyakamu akan membuat berita tentang pementasan drama yang dilakukan oleh sekelompok teater sekolah.Bagaimana pertanyaan-pertanyaan yang akan kamu - 315414 Gunuggita447 Gunuggita447 21.08.2020